Sekularisme, Epistemologi Reformed, dan Liturgi

Menimbang Peran Liturgi dalam Konteks Masyarakat Sekuler

Penulis

DOI:

https://doi.org/10.33550/sd.v9i1.289

Kata Kunci:

Sekularisme, Epistemologi Reformed, Liturgi

Abstrak

Sekularisme adalah suatu kondisi zaman yang kita hidupi saat ini. Ia memberikan kesadaran kepada masyarakat global bahwa pada kenyataannya yang ada di dunia ini hanyalah yang imanen—tidak ada Tuhan dan semacamnya. Lantas, teisme dianggap hanyalah sebagai salah satu opsi yang ada dari berbagai opsi lainnya: ateisme bahkan menjadi lebih menarik untuk direngkuh. Umumnya, seorang teis akan merespons dengan menunjukkan kemasukakalan dari teisme melalui argumentasi positif bagi keberadaan Tuhan. Penulis menolaknya dan menawarkan pendekatan dari epistemologi Reformed bagi masalah tersebut. Epistemologi Reformed adalah satu tesis soal bagaimana seseorang mengetahui Tuhan dan melaluinya penulis memandang sekularisme merupa sebagai apa yang ia anggap sebagai lingkungan kognitif. Sebagai suatu lingkungan kognitif yang mencegah “subjek penahu” untuk mengetahui Tuhan, penulis menunjukkan bahwa respons yang tepat terhadap sekularisme adalah mengikutsertakan “subjek penahu” ke dalam liturgi. Dengan demikian, liturgi dapat dipahami juga sebagai suatu tindak yang memiliki dimensi epistemik yang memampukan seseorang untuk dapat mengetahui Tuhan.

Statistik

Data terunduh belum tersedia.

Biografi Penulis

Samuel Vincenzo Jonathan, Universitas Indonesia

Samuel V. Jonathan meraih gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) dan Magister Humaniora (M.Hum) dari Universitas Indonesia pada tahun 2018 dan 2021. Saat ini merupakan mahasiswa pascasarjana dari Universitas Lucerne, Swiss di bidang Filsafat, Teologi, dan Agama. Minat riset dari penulis adalah di bidang filsafat agama, khususnya mengenai epistemologi kepercayaan agama. Penulis juga aktif sebagai edukator filsafat bagi publik. Penulis dapat dihubungi pada alamat email: smlvncnz@gmail.com.

Albertus Harsawibawa, Universitas Indonesia

Albertus Harsawibawa adalah Ketua Departemen Filsafat dari Universitas Indonesia

Referensi

Adiprasetya, Joas. “Paedocommunion: Perjamuan Kudus bagi Anak-anak.” Situs Komunitas Jemaat Gereja Kristen Indonesia Pondok Indah - Jakarta (blog), 20 September 2015. http://gkipi.org/paedocommunion-perjamuan-kudus-kanak-kanak/.

Agustinus. Pengakuan-Pengakuan. Diterjemahkan oleh Winarsih Arifin dan Th. van den End. Yogyakarta: Kanisius, 2020.

Allmen, Jean-Jacques von. Worship: Its Theology and Practice. New York: Oxford University Press, 1965.

Ambrosius, Verheul. Introduction to the Liturgy: Towards a Theology of Worship. London: Burns and Oates, 1968.

Baker-Hytch, Max. “Analytic Theology and Analytic Philosophy of Religion: What’s the Difference?” Journal of Analytic Theology 4 (Mei 2016): 347–61. https://doi.org/10.12978/jat.2016-4.120023010007a.

Bakker, Antonius, dan Achmad Charris Zubair. Metode Penelitian Filsafat. Yogyakarta: Kanisius, 1990.

Baldwin, Erik Daniel, dan Tyler Dalton McNabb. Plantingian Religious Epistemology and World Religions: Prospects and Problems. Lanham: Lexington Books, 2016.

Benson, Bruce Ellis. “The Primacy of Liturgy in Christianity.” Religious Studies 58, no. 1 (2020): 1–18. https://doi.org/10.1017/S0034412520000190.

Bergmann, Michael. Justification Without Awareness: A Defense of Epistemic Externalism. Oxford: Clarendon Press, 2009.

Calvin, John. Institutes of the Christian Religion. Diterjemahkan oleh Ford Lewis Battles dan John T. McNeill. Louisville: Westminster John Knox Press, 2006.

Clark, Kelly James, dan Justin Barret. “Reidian Religious Epistemology and the Cognitive Science of Religion.” Journal of the American Academy of Religion 79, no. 3 (2011): 639–75. https://doi.org/10.1093/jaarel/lfr008.

Cuneo, Terrence. Ritualized Faith: Essays on the Philosophy of Liturgy. New York: Oxford University Press, 2016.

Cunningham, Lawrence. “And Their Eyes Were Opened: A Response to Nicholas Wolterstorff.” Theology Today 48, no. 1 (1 April 1991): 26–28. https://doi.org/10.1177/004057369104800104.

De Cruz, Helen, dan Johan De Smedt. “Reformed and Evolutionary Epistemology and the Noetic Effects of Sin.” International Journal for Philosophy of Religion 74 (2013): 49–66. https://doi.org/10.1007/s11153-012-9368-z.

Djuwadi, Handi Irawan, dan Cemara A. Putra. “Gereja Sudah Tidak Menarik Bagi Kaum Muda.” Bilangan Research Center, 2018. https://bilanganresearch.com/gereja-sudah-tidak-menarik-bagi-kaum-muda.html.

Feldman, Richard. Epistemology. New Jersey: Pearson, 2003.

Geertz, Clifford. “Religions as a Cultural System.” Dalam The Interpretation of Cultures: Selected Essays. New York: Fontana Press, 1993.

Gettier, Edmund L. “Is Justified True Belief Knowledge?” Dalam Arguing about Knowledge, disunting oleh Ram Neta dan Duncan Pritchard. London: Routledge, 2009. https://www.taylorfrancis.com/chapters/edit/10.4324/9781003061038-5/justified-true-belief-knowledge-edmund-gettier?context=ubx&refId=0b70e861-2629-412c-9276-13ab70bace7b.

Jonathan, Samuel Vincenzo. “Analisis terhadap Kemungkinan Epistemik Pengetahuan Mengenai Tuhan Melalui Internalisme Chisholm dan Eksternalisme Plantinga.” Skripsi, Universitas Indonesia, 2018.

Kinnaman, David, dan Aly Hawkins. You Lost Me: Why Young Christians are Leaving Church and Rethinking Faith. Michigan: Baker Books, 2011.

McNabb, Tyler. “Proper Functionalism.” Dalam Debating Christian Epistemology: An Introduction to Five Views on the Knowledge of God. London: Bloomsbury Academic, 2020.

Moltmann, Jürgen. The Church in the Power of the Spirit: A Contribution to Messianic Ecclesiology. Minneapolis: Fortress Press, 1993.

Moon, Andrew. “How to Use Cognitive Faculties You Never Knew You Had.” Pacific Philosophical Quarterly 99, no. S1 (25 April 2018): 251–75. https://doi.org/10.1111/papq.12234.

Plantinga, Alvin. Warrant and Proper Function. Oxford: Oxford University Press, 1993.

———. Warranted Christian Belief. Oxford: Oxford University Press, 2003.

Ratzinger, Joseph. “The Feeling of Things, the Contemplation of Beauty.” The Holy See, 2002. https://www.vatican.va/roman_curia/congregations/cfaith/documents/rc_con_cfaith_doc_20020824_ratzinger-cl-rimini_en.html.

Rea, Michael. “Narrative, Liturgy, and the Hiddenness of God.” Dalam Metaphysics and God: Essays in Honor of Eleonore Stump, disunting oleh Kevin Timpe, 76–96. London: Routledge, 2009. https://www.routledge.com/Metaphysics-and-God-Essays-in-Honor-of-Eleonore-Stump/Timpe/p/book/9781138884328.

Schemann, Alexander. Introduction to Liturgical Theology. New York: St. Vladimir’s Seminary Press, 1966.

Schumacher, Lydia. Divine Illumination: The History and Future of Augustine’s Theory of Knowledge. Oxford: Blackwell, 2011.

Senn, Frank C. Introduction to Christian Liturgy. Minneapolis: Fortress Press, 2012.

Smith, James K. A. Desiring the Kingdom: Worship, Worldview, and Cutural Formation. Grand Rapids: Baker Academic, 2009.

———. How (Not) to be Secular: Reading Charles Taylor. Grand Rapids: Baker Academic, 2014.

———. Imagining the Kingdom: How Worship Works. Grand Rapids: Baker Academic, 2013.

Stump, Eleonore. Wandering in Darkness: Narrative and the Problem of Suffering. Oxford: Oxford University Press, 2010.

Sudduth, Michael. “Reformed Epistemology and Christian Apologetics.” Religious Studies 39, no. 3 (2003): 299–321. https://doi.org/10.1017/S0034412503006553.

Taylor, Charles. A Secular Age. Cambridge: Harvard University Press, 2009.

Wolterstorff, Nicholas. Acting Liturgically: Philosophical Reflections on Religious Practice. Oxford: Oxford University Press, 2018.

———. “Knowing God Liturgically.” Journal of Analytic Theology 4 (6 Mei 2016). https://doi.org/10.12978/jat.2016-4.130818221405b.

Wood, Susan K. “The Liturgy and Sacraments.” Dalam The Blackwell Companion to Catholicism, disunting oleh James J. Buckley, Frederick Christian Bauerschmidt, dan Trent Pomplun, 340–53. Malden: Blackwell Publishing, 2007.

Zagzebski, Linda. On Epistemology. California: Wadsworth Press, 2009.

Unduhan

Diterbitkan

11-04-2022

Cara Mengutip

Jonathan, S. V., & Harsawibawa, A. (2022). Sekularisme, Epistemologi Reformed, dan Liturgi: Menimbang Peran Liturgi dalam Konteks Masyarakat Sekuler. Societas Dei: Jurnal Agama Dan Masyarakat, 9(1), 5–28. https://doi.org/10.33550/sd.v9i1.289