Menimbang Posisi Penganut Kepercayaan Marapu di Hadapan Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia

Penulis

  • Johanis Putratama Kamuri Sekolah Tinggi Teologi Reformed Injili Internasional Gereja Reformed Injili Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33550/sd.v7i1.129

Abstrak

Artikel ini bertumpu pada tesis bahwa orang Sumba penganut Marapu telah mengalami ketidakadilan karena pemerintah Indonesia tidak memberi pengakuan yang seharusnya terhadap agama asli yang menjadi identitas budaya dan sumber dari kekayaan kebudayaan orang Sumba. Dengan menjadikan pemikiran Nancy Fraser tentang three-dimensional theory of justice sebagai bingkai konseptual, penelitian ini menunjukkan bahwa diskriminasi dan marginalisasi terhadap penganut kepercayaan Marapu adalah konsekuensi dari produk hukum pemerintah yang tidak menjamin keadilan sosial. Ketidakadilan tampak melalui aturan dan tindakan pemerintah yang melukai identitas religius-kultural orang Sumba maupun melalui politik redistribusi terkait ekspresi budaya yang menunjang program pariwisata tanpa memberi pengakuan terhadap Marapu sebagai agama asli orang Sumba. Sebab itu akan ditunjukkan juga bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk orang Sumba penganut Marapu, hanya dicapai jika negara memberi pengakuan yang memadai, mencakup politik redistribusi dan politik pengakuan yang diregularisasi berdasarkan produk hukum yang adil.

KATA-KATA KUNCI: Marapu, identitas budaya, agama asli, pengakuan, redistribusi.

Statistik

Data terunduh belum tersedia.

Biografi Penulis

Johanis Putratama Kamuri, Sekolah Tinggi Teologi Reformed Injili Internasional Gereja Reformed Injili Indonesia

Currently, he is a lecture at the International Evangelical Reformed Theological College and ministers of the Synod of the Indonesian Evangelical Reformed Church (GRII). He obtained his Bachelor of Theology degree from the Institut Injil Indonesia, Batu, East Java in 2007. His Masters in Divinity (2012) and Masters in Theology (2014) were obtained from STT Reformed Injili International. In 2017, he obtained a Master of Humanities from the Philosophy Study Program Faculty of Cultural Sciences, University of Indonesia. At present, he is a doctoral candidate in philosophy at the University of Indonesia. He can be reached at tama.kamuri@gmail.com.

Referensi

Alybina, Tatiana. “Vernacular Beliefs and Official Traditional Religion: The Position and Meaning of the Mari Worldview in the Current Context.” Approaching Religion 4, no. 1 (2014): 89–100.

Bamualim, Anisah Umar. Kebudayaan Sumba Barat. Sumba Barat: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, 2013.

Calvin, John. Institutes of the Christian Religion. Edited by John T. McNeill. Translated by Ford Lewis Battles. Louisville: Westminster John Knox, 2006.

Denscombe, Martyn. The Good Research Guide: For Small-Scale Social Research Projects. New York: Open University Press, 2014.

Fraser, Nancy. Social Justice in the Age of Identity Politics: Redistribution, Recognition, and Participation.Stanford, California: TheTanner Lectures on Human Valueson Stanford University, 1996.

Fraser, Nancy. “Social Justice in the Age of Identity Politics: Redistribution, Recognition, and Participation.” In Redistribution or Recognition? A Political-Philosophical Exchange, edited by Nancy Fraser and Axel Honneth, 7-109. New York: Verso, 2003.

Fraser, Nancy. “Re-framing justice in a globalizing world.” In (Mis)recognition, Social Inequality and Social Justice, edited by Terry Lovell,17-35. New York and Canada: Routledge, 2007.

Giddens, Anthony. The Constitution of Society: Outline of the Theory of Structuration. Cambridge: Polity Press. Giddens, Anthony., Mitchell Duneier, Richard P. Appelbaum and Deborah Carr, Introduction to Sociology. 2018. New York & London: W.W. Norton & Company, Inc, 1984.

Honneth, Axel. “Redistribution as Recognition: A Response to Nancy Fraser.” In Redistribution or Recognition? A Political-Philosophical Exchange, edited by Nancy Fraser and Axel Honneth,110-197. New York: Verso, 2003.

Immanuel, Jimmy M. Marapu dalam Bencana Alam: Pemaknaan dan Respons Masyarakat Wunga Sumba Timur Indonesia.Yogyakarta: Center for Religious and Cross-Cultural Studies, 2013.

Intan, BF. “Calvin’s Ideas on the Church-State Relationship and Their Meaning for the Churches in Indonesia.”European Journal of Theology 27, No.1 (2018): 55-66.

Kamuri, JP. “Yesus dan MachiaVelli :Moralitas, Religiusitas, dan Kompetensi Politisi di Ruang Publik.”Societas Dei: Jurnal Agama dan Masyarakat 06, No. 2 (Oktober 2019): 168-191.

Kapita, Oe H. Masyarakat Sumba dan Adat Istiadatnya. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1976.

Kapita, Oe H. Sumba di dalam Jangkauan Jaman. Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 1976.

Limbeng, Julianus. “Komunitas Adat dan Negara: Sinkronisasi Regularisasi dan Keberadaan Masyarakat Adat,” dalam Masyarakat Adat: Pengakuan Kembali, Identitas dan Keindonesiaan, diedit oleh Jimmy M.I. Sormin, 31-39. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018.

Maria, Siti dan Julianus Limbeng. Marapu di Pulau Sumba. Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film, Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, 2007.

Menzies, Allan. Sejarah Agama-Agama: Studi Sejarah, Karakteristik dan Praktik Agama-Agama Besar di Dunia. Yogyakarta: FORUM, 2014.

Nababan, Abdob. “Reclaiming Identitas: Masyarakat Adat sebagai Subyek (Baru) Kewarganegaraan, dalam Masyarakat Adat.” dalam Pengakuan Kembali, Identitas dan Keindonesiaan, diedit oleh Jimmy M.I. Sormin, 41-63. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018.

Niebuhr, Richard. Christ and Culture. New York: Harper & Row Publishers, Inc, 1953.

Palekahelu, Dharmaputra T. “Marapu: Kekuatan di Balik Kekeringan.” Disertasi. Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, 2010.

Simanjuntak, Jhony Nelson. “Mencakapkan Sisi Orientasi dan Intensi Advokasi Masyarakat Adat.” dalam Masyarakat Adat: Pengakuan Kembali, Identitas dan Keindonesiaan, diedit oleh Jimmy M.I. Sormin, 19-29. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018.

Soeriadiredja, Purwadi. “Marapu: Agama dan IdentitasBudaya Orang Umalulu, Sumba Timur.” Disertasi. Universitas Indonesia, Depok, 2012.

Soeriadiredja, Purwadi. “Marapu: Konstruksi Identitas Budaya Orang Sumba, NTT.” Jurnal Antropologi Indonesia 34, No.1 (Januari-Juni 2013): 59-73.

Sutanto, Trisno S. “Diskriminasi terhadap Penghayat: Sampai Kapan?” dalam Masyarakat Adat: Pengakuan Kembali, Identitas dan Keindonesiaan, diedit oleh Jimmy M.I. Sormin, 65-88. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018.

Tera, Rato R.L.R dan Miranda R.A. Palar. “’Marapu’ Indigenous Belief System in Sumba.” dalam Masyarakat Adat: Pengakuan Kembali, Identitas dan Keindonesiaan, diedit oleh Jimmy M.I. Sormin, 107-113. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2019.

Tunggul, Nggodu. Etika dan Moralitas dalam Budaya Sumba. Waingapu: Pro Millenio Center dan Bappeda Kabupaten Sumba Timur, 2003.

Vel, Jacqueline A.C. Uma Politics: An Ethnography of Democratization in West Sumba, Indonesia, 1986-2006. Leiden: KITLV Press, 2008.

Wara, Yanuarius L., Tri Widianto dan Wahyu Purwiyastuti. 2015. Tradisi Belis dalam Upacara Perkawinan dan Perubahan Sosial, Budaya, Ekonomi Masyarakat Sumba Barat Daya. Semarang: Widya Sari Press.

Williams, Raymond. Keywords. New York: Oxford University Press, 1976.

Wogman, J. Philip. Christian Perspectives on Politics. Louisville, Kentucky: Westminster John Knox Press, 2000.

Artikel Online

BBC.Com Indonesia. “MK: Penghayatkepercayaanmasukkolom agama di KTP dan KK.” Diakses 26 Desember 2019, https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-41896706

CNN Indonesia. “PesonaTersembunyi di Ratenggaro.” Diakses 19 November 2019. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20191007120339-269-437407/pesona-tersembunyi-di-ratenggaro

CNN Indonesia. “PesonaWisataAdatPulau Sumba.” Diakses 19 November 2019, https://www.cnnindonesia.com/tv/20190809125640-404- 419815/video-pesona-wisata-adat - pulau-sumba

Kabatana, Michael D. “Kisah Marapu: Aliran Kepercayaan Tua di Sumba.” kompasiana.com, 17 September 2019. https://www.kompasiana.com/michaelkabatana/5d8086a9097f3650db568e72/marapu-aliran-kepercayaan-tua-di-sumba

Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (News). “Geliat Wisata Sumba Lewat Festival Pasola 2018.” Diakses 19 November 2019, http://www.kemenpar.go.id/post/news-geliat-wisata-sumba- lewat-festival-pasola-2018.

Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Siaran Pers). “Nihiwatu Resort, Sumba Terpilihsebagai Hotel Terbaik Dunia.” Diakses 20 November 2019. http://www.kemenpar.go.id/post/siaran-pers-nihiwatu-resort-sumba-terpilih-sebagai-hotel-terbaik-dunia

Lewokeda, Aloysius. “Sumba named most beautiful island by Focus.” Antara News.com, 26 Februari 2018. https://en.antaranews.com/news/114784/sumba-named-most-beautiful-island-by-focus-official

Putra,Lutfy M. “PekerjaanRumahMenantisetelahPengakuan pada PenghayatKepercayaan. ”Kementerian PariwisataRepublik Indonesia [KlipingBudaya], 22 November 2017.

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditkt/kliping-budaya-pekerjaan-rumah-menanti-setelah-pengakuan-pada-penghayat-kepercayaan/

Rahadian,Lalu.“MerapahIdentitasMarapu di Tanah Leluhur Sumba.” CNN Indonesia, 4 Desember 2016. https://www.cnnindonesia. com / nasional/20161203225324- 26-177177/merapah-identitas-marapu-di-tanah-leluhur-sumba

Seo, Yohanes “Marapu, RumahRoh dan Mayat yang Ditekuk,” MajalahTempo, 27 Oktober 2014. https://majalah.tempo.co/read/146620/marapu-rumah-roh-dan-mayat-yang-ditekuk

Wiwoho, Bimo. “Kemenag: Putusan MK Tak Samakan Definisi Agama-Kepercayaan.” CNN Indonesia, 9 November 2017. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20171108192924-20- 254421/kemenag-putusan-mk-tak-samakan-definisi-agama-kepercayaan

Diterbitkan

30-04-2020

Cara Mengutip

Kamuri, J. P. (2020). Menimbang Posisi Penganut Kepercayaan Marapu di Hadapan Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Societas Dei: Jurnal Agama Dan Masyarakat, 7(1), 73. https://doi.org/10.33550/sd.v7i1.129